Sendiri,
Sangat sendiri. Asing. Di tengah rekan-rekanmu yang ramai berkelakar atau menyeriusi draft presentasi. Pernahkah kamu merasa sendirian?
Benar-benar sendiri. jauh dari keluarga, saudara dan saudari yang berkerabat. Teman tetaplah teman. Mereka akan kembali ke pelukan keluarga masing-masing.
Sementara, kau masih sendiri. Tetap seorang diri. Makan, minum, menarik energi untuk berlari menyusuri jalan kehidupan nan sunyi. Pernahkah kehampaan menyapa dinding perasaanmu? Keterasingan menjadi-jadi mendorongmu memencilkan diri. Muncul tanpa suara, tanpa muka. Biarkan mereka mengenalimu lewat prestasi yang antibiasa. Biarkan mereka tak pernah tahu ujud nyatamu. Adakah kau pernah merenungi kesendirianmu?
Adakah kau merasa, ada yang sedang mencari jalan menemukanmu? Tahukah kamu, pernah merasakah kamu, pernah bermimpikah dirimu akan hal itu?
Atau, apakah yang sebenarnya engkau cari di muka bumi ini? Saat kau telah sadari perbedaan kesendirian dan kesunyian. Kau tidak akan sanggup menyentuh Zeta, bahkan Mars yang dekat pun belum tentu kau akan sampai di sana. Mengembara dari kota ke kota, firma ke firma, merelakan peluh terhambur di lapangan berdebu dan berminyak berpayung terik matahari yang garang?
Apakah yang kau impikan di dalam hidup ini sebenarnya? Kau seberangi tanah-tanah gersang lalu tinggal jauh di sana. Dalam dekap megapolutan yang tiada kenal kata damai dan tenteram.
Akankah kau kembali ke sini, ke tanah yang masih dtumbuhi kedamaian, pendingin rasa yang memanas tersulut lidah api ketergesaan, kekakuan dan keegoisan? Akankah kau damaikan jiwamu dalam sujud-sujud panjang di pekat inti malam bersama beku angin pencakar jangat, menuntunmu pada cahaya terang sebaik-baik penghambaan?
"When you learn to walk confidently in your aloneness, you are ready for togetherness"
[Mandy Hale]
*image via cynthiaindriso.com
0 comments:
Post a Comment
I'd love to hear you saying something: