Waktu Akan Menjadi Berkah Dengan Menjaga Shalat di Awal Waktu
Saya sangat bisa merasakan jika waktu berlalu begitu cepat. Dia berlari, kadang melintas secepat cahaya dan meninggalkan siapapun yang tidak sempat meraihnya. Saya bertanya pada hampir setiap orang yang saya kenal baik, apakah mereka merasakan betapa cepatnya waktu berlalu dalam kehidupan mereka?
Lalu rata-rata mereka berkata iya. Sebagian menambahkan jika situasi saat ini telah berubah. Waktu berlalu terasa lebih cepat daripada saat mereka hidup beberapa tahun yang lalu. Ada juga yang balik bertanya kenapa bisa seperti itu.
Sehari terasa hanya beberapa jam. Seminggu mungkin hanya seperti setengah pekan. Dan seterusnya. Waktu kian memadat dan menyingkat. Usia bertambah angka tanpa terasa.
Karena situasinya seperti ini, maka ia perlu disiasati. Agar waktu yang merupakan aset yang tidak ternilai ini bisa diisi secara benar. Yang saya rasakan, semakin saya malas bergerak dan melakukan sesuatu yang berarti, waktu akan berjalan cepat tanpa kompromi.
Sebaliknya, jika saya mau melakukan sesuatu, apapun itu namanya, yang penting bukan sesuatu yang kurang berguna, waktu seolah melambat. Seakan ia memberi kesempatan untuk melakukan apa yang saya ingin lakukan itu.
Satu hal yang selalu jadi impian adalah menjadikan waktu itu berkah. Artinya, segala hal yang telah saya rencanakan bisa berjalan baik tanpa hambatan. Ternyata urusan satu ini bisa disiasati dengan menjaga shalat wajib di awal waktu.
Pada awalnya, ini bisa terasa berat. Tapi, begitu sudah menjadi kebiasaan karena dirutinkan, pasti akan ada penyesalan ketika sholat di awal waktu terlewat satu kali saja. Dan keberkahan waktu akan sangat terasakan di situ. Misalnya, di antara waktu Dhuhur dan 'Ashar, kita akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang, mungkin jika sholat Dhuhurnya diakhirkan atau menunggu kesempatan yang tidak pasti, pekerjaan itu masih mangkrak belum kelar.
Dulu, di zaman Nabi, para sahabat menggunakan waktu-waktu utama mereka untuk beribadah. Di antara waktu beribadah itu, mereka pergunakan untuk mencari bekal hidup di dunia. Mereka adalah orang-orang super sibuk, dengan pekerjaannya maisng-masing. Justru karena ibadah itulah yang menjadi aktivitas utama, urusan dunia mereka jadi mudah.
Jadi, ini peringatan buat diri saya sendiri, kalau sudah tahu waktu bisa 'diperlambat', mengapa kesempatan itu kadang masih dilepas begitu saja?
0 comments:
Post a Comment
I'd love to hear you saying something: