Sudah sekitar dua bulan ini masyarakat dihebohkan oleh berita-berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Di tivi, koran, dan internet, banyak banget yang memperbincangkannya. Tokoh antik dari Probolinggo, Jawa Timur yang mengklaim mampu melakukan pelipatgandaan uang dengan jumlah yang fantastis.
gerbang padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo |
Pengikutnya pun jadi banyak. Mereka ada yang datang bahkan dari jauh, seperti dari luar Jawa.
Entah apa yang terjadi seandainya kasus pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng tidak terkuak. Pengikutnya mungkin akan semakin memujanya dan semakin bertambah banyak. Tapi, dengan tersangkutnya dia di kasus pembunuhan itu, kesaktiannya lama-lama juga keropos.
Di saat banyak orang yang menjadikan tokoh ini bahan atau meme buat lucu-lucuan, saya pingin mengaitkannya dengan Dajjal. Dua-duanya sama-sama sakti, meski beda kapasitas.
Tapi hebatnya, Dimas Kanjeng punya ilmu marketing yang bagus, meski entah bagaimana caranya dia beriklan. Dia mampu merayu banyak orang untuk datang ke dia dengan membawa uang masing-masing dengan jumlah yang tidak sedikit.
Bisa kita maklumi, keadaan perekonomian yang serba sulit dan tidak menentu menjadi daya tarik orang untuk ramai-ramai atau diam-diam mendatangi Dimas Kanjeng. Mereka menginginkan solusi instan. Mereka ingin cepat kaya tanpa berlelah-lelah bekerja.
Perlu tahu: Rahasia Cara Mendapatkan Rizki Dengan Mudah
Orang yang berharap ke Dimas Kanjeng ternyata beragam, bukan hanya dari golongan ekonomi sulit. Buktinya, ada pengikutnya yang mampu menyetor 'mahar' hingga 1 miliar.
Juga bukan hanya dari kalangan berpendidikan rendah. Tokoh terkenal sekelas doktor lulusan luar negeripun mau-maunya percaya dan membelanya.
Kesaktian Dimas Kanjeng Vs Kesaktian Dajjal
Kalau Dimas Kanjeng mampu mengecoh orang dengan trik penggandaan uangnya, maka ada tokoh lain dari masa depan yang punya kesaktian jauh melebihinya. Namanya Dajjal.
Dimas Kanjeng hanya bisa:
- menggandakan uang (entah dengan trik sulap atau dengan bantuan jin)
- menghipnotis banyak orang sehingga mau datang dan mematuhinya
Untungnya Dimas Kanjeng kemudian ditangkap polisi karena dicurigai melakukan pembunuhan pada beberapa pengikutnya. Uangnya yang banyak tidak bisa dipakai buat menyuap polisi. Wibawanya sudah runtuh hingga jadi bahan lelucon. Sebagian pengikutnya yang telah sadar kena tipu jadi malu untuk melapor ke polisi.
Fenomena Dimas Kanjeng ini seperti menjadi test-case bagi kemunculan penipu yang lebih besar, yaitu Dajjal. Manusia yang kondisinya tidak sangat terjepit kesulitan, jika diiming-imingi cara instan untuk meraih kekayaan banyak yang terkesima. Selain itu, khusus untuk wanita, setinggi apapun pendidikan formalnya -seperti Doktor Marwah Daud- bisa terkecoh, bagaimana dengan yang kurang berpendidikan?
Ini perlu kita perhatikan, karena pengikut Dajjal nanti sebagian besarnya adalah kaum wanita!
Fenomena Dimas Kanjeng ini seperti menjadi test-case bagi kemunculan penipu yang lebih besar, yaitu Dajjal. Manusia yang kondisinya tidak sangat terjepit kesulitan, jika diiming-imingi cara instan untuk meraih kekayaan banyak yang terkesima. Selain itu, khusus untuk wanita, setinggi apapun pendidikan formalnya -seperti Doktor Marwah Daud- bisa terkecoh, bagaimana dengan yang kurang berpendidikan?
Ini perlu kita perhatikan, karena pengikut Dajjal nanti sebagian besarnya adalah kaum wanita!
Bicara tentang Dajjal mungkin terasa seolah sedang mendongeng. Tapi dia pasti akan muncul suatu saat nanti, karena itu sudah Allah janjikan.
Begini gambaran kesaktiannya dalam suatu potongan hadist:
... Dia mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka mereka pun beriman kepadanya dan menerima ajakannya. Lantas dia menyuruh langit lalu langit pun menurunkan hujan, dia menyuruh bumi lalu bumi menumbuhkan tanaman, memerintahkan hewan ternak lalu hewan-hewan itupun pulang sendiri pada waktu sore kepada mereka dalam keadaan paling panjang punuknya (penuh berisi lemak), paling penuh air susunya, dan paling penuh perutnya serta banyak makanannya.
Selanjutnya Dajjal mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka (untuk mengikutinya) tetapi mereka menolak ajakan dan perkataannya, lantas Dajjal berpaling dari mereka. Maka merekapun menjadi orang-orang yang miskin papa karena sangat kekurangan, tidak mempunyai harta sedikitpun.
Dajjal melewati reruntuhan, lalu dia berkata kepada reruntuhan tersebut, 'Keluarkan harta simpananmu.' maka harta simpanannya pun mengikuti Dajjal sebagaimana ratu lebah yang diikuti oleh lebah-lebah lainnya.
Kemudian dia memanggil seorang anak muda, lalu dia menebas pemuda itu dengan pedang hingga memotongnya menjadi dua potongan terpisah yang jarak keduanya sejauh lintasan anak panah. Kemudian dia memanggil potongan jasad itu, maka pemuda itu pun mendatangi Dajjal dengan berseri-seri wajahnya sambil tertawa..... (HR Muslim: 2937)
Jelas sekali Dimas Kanjeng jauuuh kalah sakti dari Dajjal. Yang jadi persoalan adalah, jika Dimas Kanjeng yang hanya seorang penipu amatiran (dibandingkan dengan Dajjal) sanggup membuai ribuan orang, maka bagaimana dengan tipuan atau fitnah Dajjal?
Dajjal, si mata picak nanti akan keluar dengan konteks alam yang sangat mengenaskan. Kelaparan dan kegaduhan terjadi di seantero bumi akibat kekeringan selama 3 tahun berturut-turut. Siapa yang tahan terhadap godaan Dajjal yang bisa membawa harta benda lengket mengikutinya dan ditawarkan gratis kepada siapa saja yang mau mematuhi permintannya yang gampang dilakukan?
Yang jadi sasaran tipuan Dajjal adalah semua orang yang masih hidup. Percaya pada dukun masih bisa ditaubati, tapi percaya dan jadi pengikut Dajjal akan membuat iman menguap selamanya. Jadi, tidak ada pilihan lain kecuali mencari jalan selamat dari tipu dayanya.
Ref: Ensiklopedi Akhir Zaman hal. 901
0 comments:
Post a Comment
I'd love to hear you saying something: