Audi Terbang ke Bulan dengan Lunar Quattro

Audi tidak hanya terkenal karena produksi mobil-mobilnya yang keren. Awal tahun ini, pabrikan mobil dari Jerman itu menjadwalkan Lunar Quattro akan berangkat ke bulan sebagai anggota tim Part-Time Scientists yang berbasis di Berlin. Lunar Quattro akan ikut dalam ajang Google Lunar Xprize atau yang juga dikenal dengan Moon 2.0. Kompetisi ini diikuti oleh tidak kurang dari 16 perusahaan dari seluruh dunia dan menyediakan hadiah 30 juta dolar.

Di bulan, robot-robot penjelajah itu harus bisa merambahi 500 meter permukaan bulan dan mengambil foto beresolusi tinggi untuk dikirim kembali ke bumi. Peluncuran Lunar Quattro akan dilakukan di akhir tahun depan. Jarak 380.000 km dari bumi ke bulan akan memakan waktu tempuh lima hari. Perjalanan ke bulan adalah perjalanan berat karena harus melawan gravitasi, melintasi jauhnya jarak dan menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim.

Penjelajah bulan buatan Audi ini terbuat dari alumunium dan menggunakan baterai ion lithium. Bobot totalnya sekitar 35 kg dan punya empat roda yang mampu berputar 360 derajat. Robot itu diperlengkapi dengan panel surya yang akan mengirim energi ke baterai penggerak roda. Dengan komposisi itu, Lunar Quattro bisa berjalan secepat 2 mil atau 3,6 km per jam.

Lokasi yang dipilih untuk mendaratkan robot-robot peserta kompetisi adalah lokasi yang sama dengan pendaratan Apollo 17 tahun 1972 silam. Saat itu, ilmuwan yang terlibat misi berhasil berkendara sejauh 90 kilometer di permukaan bulan. Tapi, misi seperti ini tidak diprogram lagi sampai sekarang. Mendaratkan robot penjelajah yang bisa dikendalikan dari bumi masih menjadi pilihan.

Apa sih sebenarnya tujuan dari misi penjelajahan bulan atau tempat lain di luar angkasa seperti ini?

Kalau merujuk ke Google yang jadi penyelenggaranya, ini semua untuk pendidikan dan pengetahuan. Kalau merujuk ke NASA akan tidak jauh berbeda. Sementara, bila menelusuri pemaparan yang berbau paranormal, misi NASA menyelidiki bulan/angkasa erat kaitannya dengan penampakan alien/UFO.

Apapun itu, dunia di masa depan bisa jadi sangat berbeda. Teknologi boleh berkembang pesat, aku sendiri lebih suka mengantisipasi kala semua itu hilang keberadaannya, yaitu saat dunia kembali ke era manual..

Ref:

Audi Going to the Moon With Lunar Quattro in 2017