Showing posts with label survival. Show all posts
Showing posts with label survival. Show all posts

1/04/2016

Suar Matahari dan Persiapan Living Off-Grid

hidup tanpa listrik

Living off-grid alias hidup tanpa terkoneksi sistem listrik (dan sistem-sistem lain, seperti pengairan, kebersihan, dll) sama sekali bukanlah perkara spekulatif. Kondisi itu tinggal menunggu 'kapan', bukan sekadar 'bagaimana jika.' 

Satu diantara penyebabnya bisa jadi adalah suar matahari. 

Suatu pagi di bulan September 1859, Richard Carrington sedang menggambar bintik-bintik matahari yang dia amati dari teleskop yang memproyeksikan penampakan matahari ke sebuah layar di ruang observasi pribadinya. Tiba-tiba nampak satu kilatan putih yang sangat terang di permukaan matahari.

Begitu kagetnya, dia berlari keluar hendak mencari orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu. Namun ketika dia kembali, percikan api matahari tadi nyaris sudah sirna.

suar matahari
suar matahari

Keesokan harinya sebelum fajar menyingsisng, langit di seluruh bumi berpendar terang oleh aurora berwarna-warni. NASA mendeskripsikan keadaan itu membuat 'koran bisa dibaca dengan jelas seperti pada siang hari.'

Pada masa itu belum ada instalasi listrik seperti sekarang. Yang ada adalah saluran/jaringan telegraf di berbagai belahan dunia. Masih bersumber dari NASA, disebutkan jika sistem telegraf saat itu menjadi kacau akibat cahaya itu. Para operator sangat kaget dan kertas-kertas telegraf terbakar. Walaupun baterai penyuplai daya jaringan sudah dilepas, arus listrik yang dihantar oleh aurora ke kawat membuat pesan-pesan tetap tertransmisikan.

Balik ke masa kini. Kata ilmuwan terkait, bila percikan raksasa dari matahari menghantam bumi suatu saat, pembangkit listrik kita bisa dipastikan tidak bisa berfungsi, kalau tidak mengalami kerusakan total. Perlu waktu bertahun-tahun, bahkan mungkin di atas 10 tahun untuk memperbaikinya.

Pada Februari 2015, Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) diluncurkan dan segera diposisikan untuk mengamati matahari dari orbitnya di antara bumi dan matahari. Observatorium ini akan digunakan sebagai bagian dari sistem buatan US Space and Weather Prediction Center untuk 'memperingatkan perusahaan-perusahaan kuat/besar, maskapai penerbangan dan industri-industri lain yang rawan terkena efek keadaan itu.'

Observatorium akan memberi waktu kepada para operator sistem kelistrikan untuk mematikan sistem untuk sementara waktu sebelum suar matahari mengenai medan magnet bumi. Tetapi, peringatan itu hanya berjarak satu jam sebelum peristiwa itu terjadi.

Antara SHTF dan Menjelang Puncak Akhir Zaman


Sekitar dua tahun lalu, Departemen Keuangan Amrik memesan perlengkapan survival untuk diberikan kepada para bankir di bank-bank besar sana seperti Bank of America, Citigroup, JP Morgan Chase & Co, dan lain-lain. Isi survival kit itu diantaranya tablet pemurni air, senter, tongkat,  obat-obatan, sarung tangan, 'selimut matahari' dan masih banyak lagi. Semua peralatan itu harus bisa masuk dalam tas yang mudah dibawa kemana-mana.

Apa maksud tindakan itu? Mengapa para pegawai bank yang sehari-hari bekerja di gedung mewah diberi peralatan pertahanan hidup seolah akan terjadi peristiwa yang akan menggusur kenyamanan mereka?

Kalau di luar sana, mereka menyebut keadaan 'buruk rupa' itu SHTF, sh*t hit the fan. Yang peduli akan belajar survival dengan segala bentuknya. Bahkan mempraktikkan hidup off-grid. Bagaimana dengan kita?

hidup tanpa listrik

Di lain sisi, kalau kita rajin mengamati teks hadist-hadist yang berkaitan dengan akhir zaman, peristiwa 'kembali ke jaman batu' sudah dinubuatkan di sana. Perang akhir zaman akan menggunakan senjata manual seperti batu dan tombak. Bukankah nanti Nabi Isa a.s. akan membunuh Dajjal dengan tombak?

Bila melihat ke keadaan kita kini, sebagian dari kita masih tertidur sambil terbuai mimpi. Tanda-tanda yang kemungkinan besar mengarah ke masa puncak akhir zaman seperti perang di Syria dan Yaman kita kesampingkan begitu saja. Seolah keduanya bukanlah hal yang perlu diperhatikan. Rasanya ada begitu banyak dari kita yang merasa sudah begitu nyaman dengan fasilitas modern yang memang berguna untuk kehidupan sehari-hari. 

hidup tanpa listrik

Jika mendadak terjadi suar matahari dahsyat atau peristiwa lain yang mengubah muka cerah bagian bumi yang kita pijak menjadi muram, bisakah kita bertahan hidup? Mempertahankan keimanan, melindungi diri dan keluarga, lingkungan kita, semuanya.

Ada baiknya kita mempersiapkan diri untuk keadaan paling pahit di depan sana. Memilih untuk lebih jeli melihat keadaan dewasa ini, membuang malas untuk belajar apa saja yang berguna untuk menyongsong masa-masa itu. Kita perlu membiasakan diri dalam kehidupan minus bahan bakar fosil juga sistem listrik seperti di masa lalu. 

hidup tanpa listrik

Tentu, mengesampingkan fasilitas di sini bukan berarti total hidup layaknya manusia gua. Kalau itu yang terjadi, pasti Anda tidak akan sedang membaca tulisan ini :) yang masih memanfaaatkan teknologi informasi. Mulai dari yang kecil-kecil, seperti menanam makanan sendiri atau membuat aneka produk untuk keperluan sehari-hari secara DIY (do it yourself) kurasa bisa menjadi langkah awal yang bagus.

Refs: