Showing posts with label kanker. Show all posts
Showing posts with label kanker. Show all posts

3/05/2016

10 Cara Mencegah Kanker Ala Dr Mercola

10 cara mencegah kanker

Dear sobat semua... 

Apa kabar?

Apakah kamu termasuk orang yang khawatir akan terkena kanker? Karena kamu tahu jika semakin banyak orang yang terserang penyakit satu ini? Mungkin juga ada orang dekatmu yang mengalaminya.

Tapi sudahkah kamu tahu jika…

Menjalankan gaya hidup yang sehat dapat mengurangi risiko terkena kanker secara dramatis. Dokter Mercola mengompilasinya menjadi 10 cara mencegah kanker yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja kesepuluh cara itu? Terus baca sampai selesai ya...

Sekarang ini, kanker menjadi penyakit yang paling ditakuti oleh orang Amerika. Satu dari empat kematian di sana disebabkan oleh kanker. Selain itu, kanker adalah penyakit 'mahal.' Dari diagnosis hingga pengobatan secara medis modern perlu biaya besar. 

Sebaliknya, kanker menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan bagi industri yang terlibat, khususnya pabrik farmasi pembuat obat-obatan kanker. Pengobatan dan riset untuk menemukan obat kanker menjadi fokus pendanaan selama ini.

Upaya pencegahan kanker termasuk pendidikan ke arah itu masih sangat sedikit. Mayoritas orang pun kadang hanya berharap untuk tidak mempertinggi data statistik pasien kanker di masa-masa mendatang.


American Cancer Society (ACS) sendiri menyatakan:
"Lebih dari setengah kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menerapkan pilihan sehat seperti tidak merokok, menjaga berat badan, makan makanan tepat, hidup aktif dan melakukan tes pendeteksian kanker yang direkomendasikan."
Pencegahan kanker itu bermula dan berpusat pada diri kita sendiri. Ini tentu sangat membuka mata sebab ACS getol mengampanyekan pengobatan kanker dengan terapi medis modern yang banyak membawa masalah.

1. Mengoptimalkan Level Vitamin D

Hal yang perlu kita syukuri dengan tinggal di negeri tropis adalah sinar matahari yang melimpah. Sinar matahari menjadikan kadar vitamin D dalam darah optimal. Biarkan kulit kita terpapar sinar matahari secara cukup, sebatas kulit berubah warna menjadi pink. Jika terlalu lama terekspos matahari, kulit justru bisa terbakar. 

Banyaknya sinar matahari yang dibutuhkan tiap orang bisa berbeda, Semakin gelap warna kulit, semakin banyaklah ia membutuhkan sinar matahari.

Ini seperti berkebalikan dari anggapan bahwa sinar matahari akan mengakibatkan kanker kulit. Itu bisa saja terjadi jika kulit kita biarkan terlalu lama terpanggang tanpa perlindungan.

Penduduk Filipina adlah salah satu populasi yang paling sedikit terkena kanker. padahal kita tahu, mereka tinggal di wilayah tropis yang sehari-harinya akrab dengan teriknya sinar matahari. Sejumlah pakar menyimpulkan rendahnya prevalensi kanker itu berhubungan erat dengan konsumsi produk olahan kelapa, terutama minyak kelapa yang tinggi.

Sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari mengurangi risiko aneka jenis kanker termasuk kanker payudara, kanker servik, kanker usus besar, kanker pankreas, kanker paru-paru dan lainnya.

2. Hindari mengonsumsi protein berlebihan

Pada dasarnya, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan kita. Protein sangat berguna bagi tubuh, tapi jika terlalu banyak akan mengundang bahaya. Usahakan mengonsumsi protein dalam range 35 sampai 70 gram per hari, kecuali pada wanita hamil atau atlet yang butuh sekitar 25% lebih banyak protein. Jangan lupa untuk mengganti protein dengan sumber kalori lain dari lemak sehat seperti alpukat, minyak kelapa, mentega, minyak zaitun atau telur.

3. Mengonsumsi makanan hidup demi kesehatan

Makanan hidup yang dimaksud adalah makanan yang masih bisa tumbuh. Kecambah dari beberapa jenis tanaman adalah contohnya. Alasan mengonsumsi kecambah adalah seperti ini:
  • Kecambah bisa mengandung enzim 100 kali lebih banyak daripada buah dan sayuran mentah yang memungkinkan tubuh kita untuk mengekstrak lebih banyak vitamin, mineral dan lemak dari makanan kita.
  • Kualitas protein dan serat semakin tinggi ketika berkecambah, begitu pula kandungan vitamin dan asam-asam lemak esensialnya.
  • Selama mengecambah, bioavailability bahan makanan tersebut semakin tinggi karena mineral-mineral seperti kalsium dan magnesium berikatan dengan protein
  • Mudah diperoleh, murah dan bisa kita lakukan pengecambahan sendiri

4. Menyederhanakan bahan pembersih di rumah

Membuktikan jika aneka produk pembersih seperti sabun komersial, pembersih lantai, penyegar ruangan dan sebagainya bisa memicu kanker dalam rentang waktu 10, 20 atau 30 tahun pemakaian memang susah. Tapi, sebagian produk pembersih itu menggunakan zat-zat aktif maupun tambahan yang bersifat toksik bagi manusia. Tujuan penyederhanaan bahan pembersih ini adalah untuk mengurangi paparan racun ke tubuh kita. 

Bahan berbahaya yang bisa mempertinggi risiko kanker antara lain aneka fragrance (pengharum sintetik), ptalat, fenol, formaldehid, triklosan, stiren, benzena dan terpen. 

Sebagai alternatif pembersih, kita bisa gunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan seperti baking soda, cuka, dan hidrogen peroksida.

5. Memakai produk kecantikan yang lebih 'hijau'

Salah satu pemicu kanker adalah produk kecantikan atau kosmetik yang lekat pada keseharian kaum wanita. Sebab, produk-produk itu terbuat dari bahan-bahan kimia sintetik sebagian besarnya, termasuk pengawet, pewarna, pelarut dan lain-lain. 

Menggunakan aneka kosmetik yang membuatnya bersentuhan dengan permukaan kulit itu lebih buruk daripada menelannya. Jika tertelan, bahan-bahan itu akan dinetralisir oleh liver. Sementara, zat yang masuk melalui pori-pori kulit akan masuk ke peredaran darah tanpa filter, sistem limfe dan organ-organ dalam lainnya.

Bahan berbahaya dalam kosmetika itu antara lain sodium lauryl sulfate (SLS), paraben, dioksan, ptalat, minyak mineral, parafin dan petrolatum. David Suzuki merinci aneka bahan berbahaya ini di sini.

Secara sederhana, deodoran bisa diganti dengan sabun dan air atau sedikit baking soda yang dicampur dengan air.

Termasuk juga, aneka produk perawatan diri sehari-hari semisal sabun mandi, pasta gigi, shampo komersial dan sebagainya, sebagian besar dibuat dengan bahan-bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak kesehatan untuk jangka panjang. baca saja komposisi bahannya. Sederet nama yang kadang pelafalannya susah terpamapang di sana.

Kamu bisa mencari produk kecantikan yang lebih hijau, alami dan organik sebagai pengganti. Memang harganya lebih mahal, tapi lebih bagus untuk urusan kesehatan. Selain itu, kita bisa membuat sendiri aneka produk kecantikan ini dengan bahan-bahan alami yang mungkin akan menjadi proyek DIY yang mengasyikkan.

6. Jangan gunakan panci anti lengket untuk memasak

Sebab, panci anti lengket dilapisi senyawa perfluoro-oktanoat (PFOA) dan senyawa-senyawa perfluorin (PFCs) yang lain. Pemanasan tinggi akan membuat senyawa-senyawa itu 'meleleh' dan mengeluarkan racun ke udara di ruang dapur. 

Jika memungkinkan, tidak usah memakai panci atau alat masak model ini. Sebagai pengganti, pakai alat masak dari keramik atau stainless steel. Panci dari gerabah/tanah liat juga baik untuk digunakan. Cuma masalahnya, kalau pakai yang terakhir ini, memasak jadi lama :)

7. Minum air bersih dan murni

Air sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, membantu fungsi aneka organ dan untuk mengeluarkan racun/detoksifikasi. Karena itu, mencukupi kebutuhan cairan tubuh sangat vital dalam usaha mencegah kanker. Pastikan air yang kita konsumsi bersih dan murni.

Seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimiawi sintetik untuk berbagai keperluan, sumber air yang benar-benar bersih untuk kebutuhan konsumsi pun kian sedikit. Untuk meminimalisirnya, kita bisa gunakan penyaring air. 

8. Memilih bahan makanan organik dari produksi lokal

Banyak dari pestisida dan herbisida yang dipakai dalam produk pertanian yang bersifat karsinogenik (memicu kanker). Zat-zat itu masuk tubuh saat kita mengonsumsi bahan makanan yang terkontaminasi olehnya. 

Diantara zat-zat pestisida/herbisida/insektisida yang telah dikelompokkan sebagai punya kemungkinan memicu kanker adalah heptaklor, lindane, propoksur, diklorvos dan permetrin. Disamping itu, masih ada herbisida glifosat (Round Up), yang bahaya latennya tidak kurang mengerikan.

Solusinya, mari kita coba beralih ke produk organik dari produsen lokal. Termasuk produk peternakan. Kita juga bisa mencoba bertanam sendiri sehingga berkesempatan menghasilkan bahan makanan yang menyehatkan.

Tanaman organik atau bahkan menanam pangan sendiri ini juga meminimalkan risiko kontaminasi produk rekayasa genetika (GMO, genetically modified organism) yang telah menjalari suplai pangan kita. Meski diklaim sebagai solusi atas krisis pangan dunia oleh para pendukungnya, GMO telah menuai kritikan sangat serius karena banyak riset independen yang menyangkal klaim itu dan menunjukkan sebaliknya. 


Familiar dengan film Michael Clayton? Kurang lebih seperti itu yang terjadi di alam nyata, kecuali penjahat (perusak alam/kesehatan manusia) tidak pernah ditangkap lalu disidang dan dipenjara oleh pihak yang berwenang..

9. Jauhi makanan olahan/kalengan

Menjauhi makanan kalengan mungkin menjadi cara terbaik untuk menghindari paparan bisphenol A (BPA), suatu zat yang bisa mengacaukan sistem hormon dan telah dikaitkan dengan kanker, kesehatan reproduksi dan gangguan perkembangan janin. BPA juga digunakan secara meluas pada kemasan plastik. 

Cara lain agar terhindar dari paparan BPA antara lain memakai kontainer penyimpan makanan dari kaca dan jika sedang punya bayi, pakailah botol kaca dan piranti makan berbahan kaca, bukan plastik.

Menghindari makanan olahan/pabrikan juga akan mengurangi risiko menelan pemanis, pengawet dan perisa atau penyedap rasa buatan, terutama MSG dengan segala nama aliasnya.  

10. Tidak menggunakan microwave


Memasak atau memanaskan makanan dengan microwave memang jauh lebih cepat. Tapi, ada bahaya tersembunyi dibalik microwave. Memanaskan makanan dalam wadah plastik dengan microwave akan menghasilkan bahaya berganda. 

Memasak/memanasi makanan dengan microwave menghasilkan suatu senyawa-senyawa baru yang tidak terdapat di alam, yang dikenal sebagai senyawa radiolitik. Kita belum tahu apa yang diperbuat oleh senyawa-senyawa ini dalam tubuh kita. 

Pemanasan tinggi akan menghasilkan dua efek panas, thermic effect dan athermic effect yang belum bisa dipahami dan sulit untuk diukur. Athermic effect ini disinyalir bertanggungjawab atas degradasi dan deformasi sel-sel dan molekul dalam tubuh. Para ilmuwan memakai microwave untuk memecah sel. sel akan melemah dan menjadi mangsa bagi jamur, virus dan mikroorganisme lainnya. 

Perencanaan makanan dan alokasi waktu untuk memasak yang memadai akan membuat kita tidak tergantung pada microwave. Menambah porsi makanan mentah dan segar, selain mengurangi waktu memasak juga membuat tubuh jadi lebih sehat.

Usaha mencegah kanker memang tidak sebatas 10 poin di atas. Ada cara-cara lain pencegahan kanker seperti manajemen emosi yang bagus, hidup aktif, earthing/ pembumian, mengurangi asupan gula dan tentu saja memperkuat spiritual dengan mendekati sang Pencipta manusia. 


Sholat malam adalah satu cara yang efektif karena selain membuat hati tenang, juga mencegah berbagai penyakit. Yang pasti, cara-cara ini satu sama lain saling terkait dan membentuk suatu sistem pertahanan tubuh yang kuat sehingga kita tidak mudah jatuh sakit, termasuk terkena kanker. Selamat mencoba :)




#image: pixabay