Showing posts with label minyak kelapa. Show all posts
Showing posts with label minyak kelapa. Show all posts

12/13/2015

Cara Membuat Minyak Kelapa VCO Paling Mudah dan Murah


Satu diantara sekian cara untuk beralih dari pasta gigi berfluoride adalah dengan menggantinya dengan minyak kelapa. Minyak kelapa ini memiliki kandungan antibakteri yang dapat melindungi gigi kita dari kerusakan. Minyak kelapa yang paling bagus untuk dipakai tentu yang dara/virgin (VCO).

Cara Membuat Minyak Kelapa VCO Paling Mudah

Selain membeli, VCO ini bisa kita buat sendiri. Selain lebih hemat, membuat minyak kelapa sendiri tentu akan menambah pengalaman dan kita tidak akan terlalu kerepotan bila suatu saat kita kesulitan memperoleh VCO yang siap konsumsi :)

Oh iya, beda antara minyak kelapa dan VCO adalah pada bahan bakunya. Minyak kelapa biasa dibuat dari kelapa yang sudah dikeringkan (kopra) secara masal di pabrik. Sementara, VCO berbahan baku KELAPA SEGAR, bisa dibuat dalam skala industri maupun rumahan. Harganya berlipat kali lebih mahal daripada minyak kelapa biasa.
Begini cara membuat minyak kelapa -VCO- paling mudah dan murah versi saya..

Bahan: kelapa tua, sebaiknya yang belum bertunas dan air bersih

Peralatan: Perutan listrik, toples bening besar, pencungkil kelapa, pisau, dsb.

Prosesnya begini:

1. Cungkil kelapa, tampung air kelapanya dan disaring.

2. Kelapa diparut, lalu tambahkan air kelapa tadi, terus diperas (dibuat santan). Kalau masih kurang, gunakan air yang sudah dipersiapkan di depan. Lakukan 1-2X perasan dan santannya dimasukkan toples bening.

3. Diamkan paling tidak selama 12 jam. Santan akan terpisah menjadi 3 lapisan: air di posisi paling bawah, minyak di tengah, dan curd/glondo di lapisan teratas.

4. Ambil glondo dan minyaknya, saring dengan kain bersih/kasa/kertas saring berulang sampai bersih. Ini untuk cara dingin. Proses pembuatannya cukup sampai di sini

5. Minyak plus glondo bisa dipanaskan dalam wadah stainless steel atau besi dengan api sedang sambil sering diaduk. Tunggu sampai glondo kering. Karena airnya sudah terpisah, pembuatan minyak kelapa cara ini tidak akan memangsa waktu lama. Untuk 1 liter minyak, waktu pemanasannya kurang dari 1 jam.
Atau, kalau tidak ingin lama-lama, masak minyak kelapa sampai glondonya tenggelam, tidak perlu sampai kering.

6..Biarkan mendingin, kemudian saring berulang.

7. Jadi deh, tinggal disimpan di botol/wadah kaca bertutup rapat.


Tentang Enzim dalam Minyak Kelapa

Cara Paling Mudah Membuat VCO
VCO - gambar dari paleogrubs.com
Di antara fans VCO, ada yang beranggapan jika minyak kelapa sampai dipanaskan, maka enzim dan sejumlah zat yang ada di dalamnya akan menguap. Tapi, ada pendapat berlawanan yang berasal dari produsen VCO dengan merk yang paling banyak direkomendasikan oleh para praktisi pengobatan holistik Amrik, yaitu Tropical Tradition®. Pembuat VCO dari Filipina ini berargumen jika enzim dalam minyak kelapa itu cuma mitos. (1)

Buat Tropical Tradition, keyakinan semisal "semakin mentah semakin baik" tidak berlaku pada minyak kelapa. Kita tahu, kelapa adalah tumbuhan asli daerah tropis. Dari tunas, kemudian tumbuh membesar hingga berbuah tidak lepas dari iklim tropis yang panas dan sinar matahari yang terik. Ini poin pertama. Kelapa dibuat oleh Sang Pencipta dengan sifat yang tahan panas.

Kemudian, bila kita melihat fungsi dari enzim, yaitu: memecah zat-zat dalam makanan untuk diproses pada tahapan selanjutnya, alias mendekomposisi makanan. Bila enzim terdapat dalam minyak kelapa, maka minyak ini akan segera terurai lalu menjadi busuk.

Minyak kelapa itu telah terbiasa dengan hawa panas daerah tropis. Terkait distribusinya, di dalam kendaraan semisal truk, suhu di sekitarnya pun meningkat hingga hampir 50 derajat C. Bahkan lebih. Bila minyak kelapa disimpan dalam kontainer besar di musim dingin, minyak akan membeku. Bila hendak membaginya dalm kemasan-kemasan kecil, hal yang pasti dilakukan adalah memanaskannya agar mencair.

Satu hal lagi, alasan minyak kelapa baik untuk menggoreng adalah minyak kelapa itu tidak rusak oleh panas. Malahan, ada sejumlah riset dari India dan Malaysia yang menyimpulkan jika pemanasan akan membuat antioksidan dalam minyak kelapa lebih merata penyebarannya. (2)

Tropical Tradition dibuat secara manual dan terbatas kapasitas produksinya. Cara pembuatannya persis seperti cara di atas yang pakai pemanasan. Bedanya, kelapa yang dipakai di sana dipetik langsung dari pohonnya dan tidak disimpan lebih dari 48 jam. Pohonnya pun dijamin yang organik, juga yang terkini, dites bebas racun rumput Glifosat. Selain itu, pembuatan santannya hanya memakai air kelapa.

Jadi, selamat bekerja, selamat mencoba buat VCO sendiri :)


Ref:



12/09/2015

Resep Penurun IQ Paling Laris

Hampir setiap orang punya satu kegiatan rutin wajib harian menggosok gigi. Bila sekali saja menggosok gigi terlewat, akan terasa sangat ketidakberesan di dalam mulut. Atau mungkin, bagi yang pernah mengalami sakit gigi, sakitnya akan kambuh.
Pasta gigi komersil

Hanya saja, pernah terpikirkankah bila pasta yang biasa kita pakai buat membersihkan gigi itu bisa menjadi perlengkapan harian yang berbahaya? Paling tidak, itu akan menjadi resep penurun IQ kita. 

Bagaimana bisa? Bukannya pasta gigi itu gencar dipromosikan sebagai satu dari sekian penunjang gaya hidup paling vital setiap hari? Tanpa pasta gigi kita tidak akan pede tersenyum lebar atau tertawa. Bicara pun bisa menjadi sesuatu yang memalukan gara-gara gigi kotor dan bau mulut. Lagipula, kalau pasta gigi itu berbahaya, kenapa enggak dicabut saja izin peredarannya?

Fluoride dan Kesehatan Kita

Sebenarnya, yang paling bermasalah bukan pasta giginya. Yang berbahaya adalah zat yang tersimpan di dalamnya. Yang paling ganas dalam formula pasta gigi komersil adalah FLUORIDE. Iya, fluoride yang kerap diunggul-unggulkan buat mencegah gigi berlubang itu.

Di antara akibat fluoride bagi manusia itu adalah:
  • Fluoride merusak enzim. Tanpa enzim, kita mati segera.
  • Fluoride mempercepat penuaan
  • Fluoride merusak kolagen
  • Fluoride merapuhkan tulang dan gigi, berkebalikan dari klaim umum yang beredar luas selama ini
  • Fluoride menurunkan kecerdasan (IQ)
Tentang penurunan IQ itu, coba simak hasil beberapa penelitian berikut:

Penelitian untuk mengetahui apa pengaruh paparan fluoride terhadap berkembangnya kecerdasan (IQ) yang rendah di Cina dalam 20 tahun terakhir menyimpulkan:

"Anak-anak yang tinggal di daerah yang terfluorosis terkena gejala pengembangan IQ yang rendah 5 kali lipat dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di daerah non-fluorosis atau terkena efek fluorosis rendah." (Journal of Biological Trace Element Research, 2008)

Kalau hasil penelitian di Cina dianggap tidak beda dari produk buatan Cina yang kurang kredibel, maka yang datang dari Meksiko menyatakan hal senada:

Riset bertajuk 'Hubungan antara penurunan kecerdasan pada anak-anak dan paparan fluoride serta arsenik dalam air minum' menemukan penurunan IQ yang lebih dramatis yang dihubungkan dengan tingginya konsentrasi fluoride dalam air seni. (Pubmed, 2007)



Ada banyak lagi riset yang menyimpulkan hubungan buruk antara paparan fluoride dan kesehatan, silakan cari sendiri.

Antara Fluoride dan Fluorine

Fluoride itu adalah produk sampingan dari industri baja, alumunium, semen, pupuk, instalasi nuklir, dan yang sejenisnya. Pertama, kita mengenal FLUORINE (F) sebagai UNSUR bernomor atom 9, yang aslinya berwujud gas. F ini berupa trace mineral yang ada dalam nutrisi yang kita perlukan. 

Di alam, Fluorine tidak berdiri sendiri, tapi berikatan dengan unsur lain membentuk senyawa, berupa Kalsium Fluorida aka fluorit yang bentuknya kristal. 

Fluoride/Fluorida adalah ion negatif dari Fluorine, F-. Anion ini akan mudah bersenyawa dengan nyaris semua unsur. Senyawa fluoride banyak dipakai dalam aneka industri seperti di atas. 

Di Amrik, senyawa Asam Hidrofluorida ditambahkan ke persediaan air minum secara meluas. Sementara, yang  dipergunakan dalam pasta gigi itu adalah senyawa Natrium Fluorida (NaF) yang sejatinya adalah produk sampingan. Kalau di negeri ini, fluoridisasi air sepertinya tidak dan bukan kebijakan yang populer. entah suatu hari.


Pembuatan Na Fluorida - Wikipedia


Propaganda Fluoride

Bagaimana fluoride bisa menjadi populer dan terpercaya dalam penjagaan kesehatan, itu lebih dipengaruhi oleh sisi pemasaran yang menggila. Sejak era revolusi industri banyak pabrik yang kelabakan mencari cara untuk membuang produk sampingan, termasuk Fluoride. 

Parahnya, toksisitas fluoride telah diketahui sedari awal era revolusi industri. Zat ini membahayakan tumbuhan, hewan, dan manusia. Semakin tinggi pertumbuhan industri berarti semakin banyak pula produk sampingan yang dihasilkan. 

Mereka TAHU  jika fluoride berbahaya. Bila cedera serius akibat fluoride benar-benar terjadi, orang bisa memakai jalur hukum untuk menuntut pihak pabrik. Belum lagi bila terjadi tuntutan publik secara masal. Semua itu berpotensi meruntuhkan industri mereka, sumber pendapatan mereka. 

Awalnya, pabrik-pabrik itu dapat membuang sejumlah kecil produk sampingan mereka secara legal dengan MENJUALNYA ke industri lain, yaitu pabrik pembuat insektisida dan racun tikus. Tapi kan mereka tidak bisa melakukannya terus-terusan. Pabrik racun tikus tidak akan mampu menampung semuanya.

Lantas, di tahun 1930an ada iklan layanan masyarakat yang menyatakan jika Fluoride itu baik bagi gigi dan tulang. Entah bagaimana 'mereka' bisa menyimpulkan demikian, yang jelas masyarakat banyak terpengaruh olehnya.

Menurut Joel Griffith, seorang penulis bidang kesehatan, kesimpulan itu lebih cocok disebut kampanye disinformasi alias propaganda untuk menggiring opini publik. See, penggiringan opini publik seperti ini berlangsung tidak lama setelah terbitnya buku Propaganda-nya Edward Bernays tahun 1928. 

Selain itu, semasa Nazi Jerman belum terjengkang, mereka memasukkan fluoride dalam persediaan air masyarakatnya. Konon, tujuannya agar orang lebih mudah diatur dan dikendalikan.

Yang Beruang Tetap Menang

Mereka yang punya uang lebih banyak akan punya pengaruh lebih luas. Pihak industri, terutama aluminum berhasil bekerjasama dengan pemerintah Amrik untuk membuat dan menjalankan kebijakan memfluoridisasi persediaan air masyarakat.


Quote Dr. Yiamounuyiannis
Peneliti fluoride terbesar mungkin adalah mendiang Dr. John Yiamounuyiannis. Kalau fluoride lebih beracun daripada timbal dan sedikit di bawah arsenik, mengapa pula ditambahkan ke air, juga pasta gigi - padahal kan tidak mungkin kita membubuhkan timbal atau arsenik ke sana?

Bila  pun fluoride dalam jumlah kecil berbahaya, katakanlah bahaya itu kalah oleh manfaatnya. Bila satu orang hanya bisa menerima fluoride dalam dosis kecil yang 'aman', maka ratusan juta penduduk akan memerlukan Fluoride dalam jumlah besar. Industri tidak perlu kebingungan dalam menangani dan membuang produk sampingan berbahaya mereka. Masalah besar terpecahkan! 

Namun, masalah yang lebih besar menghadang di depan. Banyak ilmuwan yang kemudian meneliti fluoride dan menemukan ketidakberesan akibat paparan zat yang satu ini. 

Fluoride dalam Pasta Gigi Kita

Sudahkah Anda membaca ingredients dalam pasta gigi Anda?
Pepsodent Ingredients

Atau yang ini
Sensodyne Ingredients
Juga ini
Colgate Ingredients

Kecuali yang berlabel tanpa fluoride, Anda ketemu dengan fluoride kan? Natrium Fluoride aka Sodium Fluoride juga Sodium Monofluorophosphate. 

Meskipun itu cuma pasta gigi, yang akhirnya tidak kita telan, tetap saja ada kemungkinan fluoride akan masuk ke dalam tubuh kita. Atau, pada anak-anak, biasanya pasta gigi yang diberi rasa macam-macam buah itu, ada kemungkinan tertelan. Ini tentu lebih berbahaya.

Pro dan Kontra Fluoride

Tentu, ada banyak yang menyangkal keterkaitan antara fluoride dan banyak problema kesehatan, dan tetap bersikukuh jika fluoride dalam dosis tertentu itu menyehatkan, bahkan, dipakai untuk terapi lokal maupun sistemik (obat luar atau obat dalam).

Misalnya, Fluoxetine, zat aktif yang dipakai sebagai antidepresan (Prozac®) dan Fluocinolon Acetonide, kortikosteroid sebagai bahan aktif dalam salep. Zat aktif berfluoride lain yang dipakai dalam obat bisa Anda lihat di laman ini.

Solusi: Pasta Gigi Yang Lebih Ampuh dan Aman

Setelah bicara soal bahaya, tidak lengkap rasanya bila tidak menghadirkan solusinya.

Seandainya fluoride tidak berbahaya, kombinasi bahan dalam pasta gigi itu tetap berpotensi bahaya. Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Triclosan, Potassium Nitrate, PEG, dan lain-lainnya, yang dibaca saja susah itu, adalah berbahaya juga. Semua itu bisa masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit, lalu menumpuk selama bertahun-tahun.

Kalau pun pasta gigi diludahkan, lalu ke mana larinya? Bukankah itu tetap jatuh ke tanah, kemudian mencemari air tanah, merembesi area yang lebih luas seiring dengan semakin banyaknya pasta gigi yang kita gunakan setiap harinya. Kurasa seperti itulah alurnya. Lingkungan kita pun tercemar.

Dikombinasikan dengan berbagai faktor lain seperti polusi, makanan tidak sehat, stres, gaya hidup yang kurang aktif semisal kebanyakan duduk, insektisida, radiasi gelombang elektromagnetik dan masih banyak lagi, kira-kira apa yang akan terjadi pada diri kita beberapa belas atau puluh tahun mendatang?

Kalau Anda masih kesulitan mencari produk pasta gigi non fluoride, sebenarnya kita bisa membuat pasta gigi sendiri. Caranya mudah. Tinggal Anda siapkan minyak kelapa dara (VCO) dan dicampur dengan baking soda hingga teksturnya menyerupai pasta. Kalau ingin yang lebih oke, bisa ditambah minyak esensial peppermint secukupnya dan garam laut yang ditumbuk halus. Ini bisa disimpan selama beberapa bulan.

Coconut Oil Toothpaste
image via coconutoil.com
Mau tetap setia memakai pasta gigi komersil atau beralih ke pasta gigi yang lebih alami, atau membuat sendiri, semua terserah kita.