2/28/2016

Diskriminasi Kembang Turi

bunga turi
Ada fenomena absurd di tempat para penjual nasi pecel di daerahku. Yang paling kentara adalah di tempat penjual pecel yang lokasinya dekat sekolah. Fenomena itu adalah penolakan pembeli pada sejumlah komponen pelengkap nasi pecel itu sendiri.

Aku tahu hal itu karena meski hanya kadang-kadang saja membeli pecel di sana, tapi antriannya cukup panjang. Jadi aku bisa leluasa mengamati tingkah dan keinginan pembeli-pembeli di depanku.

Di tempat ibu penjual pecel dekat gedung SD...

Si ibu penjual sudah akrab dengan anak-anak SD yang meminta nasi 'pecelnya' tidak usah dikasih sayuran tertentu, atau bahkan tanpa sayuran sama sekali. 

Kalau pembeli yang sudah dewasa biasa memesan nasi dengan tidak pakai sayur yang diyakini bisa memicu penyakit atau kambuhnya keju linu atau penyakit asam urat mereka, seperti daun melinjo dan kacang panjang, maka anak-anak SD itu malah ada yang merequest nasi pecel tanpa bunga turi. Kembang turi mengalami penolakan berkali-kali.

Maka, ibu penjual pecel yang sudah akrab dengan kegemaran mereka sering bertanya:

"Mau kan sayurnya?"

"Oh, kamu mau sayur ini ternyata"

"Pakai sayuran atau ndak?"

Dan kalimat-kalimat sejenis yang menyiratkan bahwa mayoritas anak-anak SD yang membeli sarapan di situ tidak menginginkan sayuran ada dalam menu mereka. Jadilah makan pagi mereka nasi pecel tanpa sayur. Isinya nasi putih hangat, tempe goreng dan sambal pecel yang kadang diberi terancaman (mentimun cacah dan daun bawang merah ) sedikit atau kecambah kacang hijau rebus.

Kejadian begini mengingatkanku pada waktu-waktu lalu. Aku, bila diajak makan mie ayam, selalu berpesan pada temanku atau penjualnya "tanpa ayam." Hahaha! Ini juga mirip dengan "soto ayam tanpa ayam."

Tapi, apa yang hendak diungkapkan oleh fenomena diskriminasi kembang turi di tempat penjual pecel di atas? Yang kutangkap adalah, banyak anak-anak pra remaja yang sudah bersikap anti sayuran; mereka tidak terbiasa mengonsumsi sayuran dalam menu makanan mereka di rumah. Karenanya dalam membeli makanan -bahkan nasi pecel sekalipun yang lauk utamanya memang sayuran- mereka memilih tidak mau diberi sayur. 

Karena makanan asli adalah sumber nutrisi terbaik, bisakah kita prediksi apa yang akan terjadi pada mereka suatu hari jika terus mempertahankan kebiasaan ini?


*image via bisnisukm.com
'

0 comments:

Post a Comment

I'd love to hear you saying something: