10/18/2016

You Are What You Read

Tercermin dari ucapan dan tulisanmu, kamu adalah apa yang kamu baca. Yang kau baca akan membekas dalam pikiranmu. Yang kau baca akan menjadi amunisi tulisan-tulisanmu. Yang kau baca mempengaruhi pemikiranmu. yang kau baca menjadi inspirasi gaya bahasamu, juga pemilihan katamu.

Yamg kau baca memperkaya wawasanmu. Yang kau baca memperdalam keilmuanmu. yang kau baca mempertajam analisismu. Yang kau baca menunjukkan karaktermu. Yang kau baca membentuk cara pandangmu. Yang kau baca, itulah gambaran dirimu.

image via pixabay

Dulu, saya kerap menebak-nebak karakter seseorang dari buku-buku yang dibacanya dan atau dimilikinya. Sekarang pun terkadang masih seperti itu. Dari sana saya bisa memulai percakapan dengan orang itu. Saya tidak canggung untuk berinteraksi tanpa didahului dengan basa-basi. Karena saya memang nyaris tidak mampu berbasa-basi. Setelah itu bertanya atau berkomentar tentang hal yang substantif. Cepat, padat, dan efektif.

Sebaliknya, saya merasa kesulitan untuk mengenal, apalagi merasa dekat dengan seseorang hanya dari obrolan. Kecuali obrolan itu langsung menghamparkan isi pikirannya yang lebih dalam. Saya merasa tidak bisa mendekati dia.

Adalah sangat berbeda percakapan yang membahas hal-hal sehari-hari yang umum semisal cuaca, kabar, kegiatannya, dan sebagainya dengan percakapan tentang 'isi pikiran', yaitu tentang sesuatu yang lebih mendalam. Seperti tentang rencana masa depan, isi buku yang bagus, tentang pengobatan, tradisi dan adab, sejarah, dan lain sebagainya. Terlebih lagi jika kawan bicara seperti ini punya 'worldview' yang sama. Itu adalah anugerah sangat indah yang tidak ingin saya lepas.

Sungguh, saya tidak sanggup menolerir orang yang terus menerus bicara tentang hal-hal yang jenis pertama. Itu terasa dangkal dan membuat hati saya tandus.

Meski begitu, rasanya juga tidak adil jika mereka dikesampingkan begitu saja. Lalu  didiskriminasi untuk tidak disapa. Mereka dan saya sama-sama manusia yang ingin diperlakukan sebaik-baiknya.

Terakhir, jika kita adalah apa yang kita baca, saya selalu mendapati mereka yang selalu akrab dengan bacaan terbaik adalah manusia-manusia yang terbaik di bumi. Bacaan terbaik itu buat saya adalah Al-Qur'an. Tidak ada ulama besar dari zaman dulu hingga sekarang yang jauh darinya. Mereka mulia saat masih hidup dan saat sudah meninggal. Tidakkah kita mterinspirasi dari mereka?

0 comments:

Post a Comment

I'd love to hear you saying something: