10/20/2016

Obat Suka Pamer dan Sombong Paling Mujarab

Suka pamer dan menyombongkan diri adalah dua penyakit yang menyerang maharajanya tubuh, hati.

Orang yang suka pamer tidak segan mempertunjukkan apa yang dilakukan atau pencapaiannya di depan orang lain untuk mendapatkan pujian dan decak kagum.

Orang yang sombong tidak mau mengakui kontribusi orang lain, atau bahkan peran penciptanya bagi keberhasilanya. Dia terpusat pada diri sendiri dan lupa daratan.

Kedua sifat yang terwujud dalam laku itu dibenci oleh semua manusia, termasuk pelakunya sendiri. Dia pasti tidak suka jika ada orang yang berbuat sombong di hadapannya. Tidak ada yang senang dipameri, tidak ada orang yang suka dikecilkan oleh kesombongan sesama.

Jika hati yang terjangkiti kedua penyakit kronis ini tidak segera diobati, ia pasti akan binasa.

Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, ada obat sangat mujarab yang mampu menolak sifat suka pamer dan sombong, atau yang juga kita kenal sebagai riya' dan takabur.

Ibnul Qayyim menukil perkataan gurunya itu dalam dalam kitab Madarijus Salikin. Obat mujarab itu adalah, "iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in."

'Iyyaka na'budu', kepada Mu kami beribadah, menegaskan bahwa semua ibadah -dan segala laku yang secara umum adalah bagian dari ibadah sebagai tugas seorang insan- adalah demi dan karena Allah. Sang hamba tidak lagi peduli respon manusia selama dirinya beribadah dengan benar. Hanya keridhaan Allah semata yang dia harapkan.

Sementara 'iyyaka nasta'in', kepadaMu kami memohon pertolongan, menandaskan pengakuan diri sebagai hamba yang lemah, yang selalu membutuhkan pertolongan dari Allah. Habis sudah tempat untuk mengagul-agulkan diri sendiri, karena sejatinya tanpa pertolongan Allah dirinya tidak akan bisa berbuat apa-apa.

Kesadaran akan makna ayat tersebut menjauhkan kita dari rasa sombong alias tinggi hati dan riya'.

Singkatnya, obat suka pamer dan sombong ada dalam sholat kita. Di situ kita wajib membaca surat Al-fatihah dalam tiap rakaatnya. Dengan memaknai bacaan itulah, penyakit hati yang berat ini akan terusir. Penggalan ayat dalam Al-Fatihah ini menjadi obatnya yang paling mujarab.


0 comments:

Post a Comment

I'd love to hear you saying something: