Showing posts with label ISIS. Show all posts
Showing posts with label ISIS. Show all posts

11/21/2016

Antara Bai'at dan Akad Nikah

Setahu saya, kata bai'at alias berjanji setia menjadi populer di masyarakat saat beberapa waktu lalu santer pemberitaan tentang negara Islam - ISIS - mewarnai media besar. Di televisi, koran dan semuanya, sehingga pemerintah tergerak untuk mengambil sikap.

Saya sendiri tidak sepenuhnya mengerti arti detil dan mekanisme bai'at; namun secara umum ia bisa dipahami sebagai janji setia dari seseorang untuk bersedia dipimpin oleh seseorang lainnya.

antara baiat dan akad nikah

Tentu saja, pemimpin itu harus punya kualitas tertentu yang membuatnya layak untuk memimpin. Seperti pembaharuan bai'at pemimpin baru Al-Qaidah Yaman (AQAP), Syaikh Abu Hurairah Qassim al-Raymi kepada 'amir Al-Qaidah pusat di Khurasan, Syaikh Aiman Az-Zawahiri lebih dari setahun yang lalu:

1/17/2016

Mengapa ISIS Gemar Berpesta Pora Dengan Lautan Darah Manusia?

Mengapa ISIS Gemar Berpesta Pora Dengan Lautan Darah Manusia?

spoiler : konten ini mengandung semi sadisme, please hati-hati membacanya..

ISIS adalah kelompok pejuang yang paling banyak menyita perhatian orang di era modern ini. Mulai dari nama yang mengusung tema ideologis 'negara Islam' sehingga menjadi magnet bagi kaum muslimin yang merindukan kekhalifahan hingga tindak-tanduk mereka yang membuat orang terperangah. Melihat begitu banyak yang di atas kertas memerangi ISIS, kelompok ini sepertinya akan lumpuh segera. Bisa jadi pula, ini bagian dari fenomena menjelang (puncak) akhir zaman yang akan bersambung dengan peristiwa lain yang tidak kalah dahsyat.

Mengapa ISIS
Dabiq, majalah resmi ISIS edisi 6: permusuhan resmi ISIS dengan Al-Qaidah

Sebenarnya, yang suka berpesta-pora di tengah lautan darah manusia bukan cuma ISIS. Dari zaman dahulu, peperangan demi peperangan yang menjadi arena pertumpahan darah kerap menjadi ladang pembantaian, baik pada kombatan maupun penduduk sipil. ISIS sengaja kutekankan di sini karena perbuatan mereka yang fenomenal soal pesta darah seperti itu.

Yang melejitkan ISIS sebagai kelompok haus darah adalah aksi-aksi penjagalan manusia yang mereka lakukan. Kebuasan mereka tidak hanya menimpa musuh utama, musuh umat Islam, yaitu rezim Syiah Iraq dan Syria, tetapi juga melanda kaum muslimin. Berbagai faksi mujahidin di kedua negeri itu juga menjadi target ISIS, khususnya di Syria. Kasus pembunuhan Abu Miqdam, sang sniper tank dan Muhammad Faris dari Ahrar Syam meninggalkan bekas kebencian yang mendalam di hati kaunm muslimin. Juga penjagalan dan pembunuhan masal yang mereka lakukan pada warga sipil Suriah, misalnya di Provinsi Deir-Ezzour beberapa bulan silam.

ISIS di Suriah

ISIS adalah cabang Al-Qaidah di Iraq dulunya. Di awal pendiriannya dia bernama ISI (Islamic State of Iraq). Kemudian, setelah tokoh-tokoh awalnya meninggal, penyimpangan demi penyimpangan terjadi secara berkelanjutan hingga mereka membatalkan janji setia kepada Al-Qaidah pusat di Khurasan. Lalu nama berubah menjadi ISIS/ISIL (Islamic State of Iraq and Syam/Levant) ketika merangsek ke Syria pada April 2013. Kemudian, pada akhir Juni 2014, bertepatan dengan awal bulan Ramadhan, mereka mendeklarasikan khilafah, Islamic State (IS). Itu nama resmi de facto mereka sekarang. Tapi, karena sebutan ISIS lebih ngetop, nama itu pula yang kugunakan di sepanjang tulisan ini.  

Parahnya, aksi brutal pembunuhan-pembunuhan itu dengan bangga mereka unggah ke media sosial dan menjadi viral. Pelakunya tidak malu-malu lagi mempertontonkan perbuatannya. Otoritas ISIS pun mengendorse tindakan itu. Bagaimana bisa mereka mendokumentasikan perbuatan keji kepada para tawanan mereka? Kepada non muslim, muslim, bahkan kepada para mujahid sekalipun.

Tolong jangan bayangkan hal ini! Pesta darah itu berujud cara-cara keji mereka mengeksekusi tawanan. Beberapa yang kudaftar adalah:
  • Menyembelih tawanan: wartawan asing, pekerja kemanusiaan, penduduk sipil dengan tuduhan murtad karena tidak mau berbaiat kepada 'Khalifah' Al-Baghdadi.
  • Menyembelih para mujahid, khususnya dari Ahrar Syam dan Jabhat Nusrah, menarget para komandan faksi-faksi jihad yang berseberangan dengan mereka dengan bom. Yang mencuat mungkin perlakuan mereka pada Peter Edward aka Abdurrahman Kassig, tenaga medis dari Amrik yang telah masuk Islam dan ditawan ISIS. Mereka juga pernah melarang seorang mujahid dari Jaisyul Islam yang tertawan untuk sholat sebelum dieksekusi dengan pisau tumpul. Gila! Tidak kalah brutalnya perlakuan mereka pada Dr. Abu Rayyan, yang juga seorang komandan Ahrar Syam yang habis-habisan disiksa sebelum dibunuh.
  • Eksekusi tawanan dengan cara-cara 'kreatif'. Seperti pembakaran pilot Jordan Muadz al Kasasbeh dalam kerangkeng besi, eksekusi tahanan dengan dimasukkan kerangkeng lalu ditenggelamkan, dimasukkan mobil lalu ditembak dengan senapan berat dari jauh, digilas dengan buldozer, dipanggang seperti babi, disalib, dan lainnya..
  • Aksi penjagalan itu selalu diiringi dengan pemenggalan kepala. Jadilah daerah-daerah Suriah utara, seperti Jarabulus dan Aleppo saksi penancapan kepala-kepala penduduk dan mujahidin di tombak atau pagar besi. Sekali lagi, mereka dengan bangga mendokumentasikan dan menyebarkannya. na'udzubillah..
  • Masih banyak yang lainnya.

 Yang Brutal Bukan Hanya ISIS, Tapi Perbuatan Mereka Secara Spesial Bisa Merusak Citra Mujahidin dan Jihad

Aku yakin sepenuhnya proyek jihad adalah proyek super mulia yang akan melindungi kaum muslimin dan meninggikan ajaran Rasulullah saw. Yang terjadi hari ini, zaman ini, Islam menjadi tertuduh aneka bentuk kekerasan, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan di dunia. para mujahidin tulen yang dengan tulus berusaha hendak mengembalikan kejayaan umat, secara umum diputarbalikkan citranya oleh media kafir sebagai ekstremis dan teroris. Sebagian umat Islam sendiri termakan oleh fitnah itu.

Alasan berjihad itu sendiri di saat umat lemah seperti hari ini, adalah penindasan dari kaum kafir yang dimotori oleh Yahudi Zionis yang bersekutu dengan Salibis Barat. Mereka menorehkan luka mendalam di hati kaum muslimin. Mereka menjajah tanah tempat tinggal, mengusir sebagian penduduk dan merampas kekayaan alam negeri-negeri kaum muslimin.

Mereka juga tidak segan bertindak brutal dan bejat mencabuti nyawa-nyawa mereka yang melawan. kamu pasti kenal betul dengan perang-perang melawan penjajah Belanda atau Jepang dulu. Itu di Indonesia. Di Amerika Utara, pendatang dari Eropa berusaha memberangus suku asli Indian yang menjadi penduduk sana yang, bila dirunut, banyak yang sudah memeluk Islam.

Kebiadaban kaum kafir telah menyejarah dan hampir merata di negeri-negeri timur. Belum termasuk peristiwa Perang Salib dan pembersihan kaum muslimin di Andalusia (Spanyol). Mereka bersuka-ria di atas darah kaum muslimin.

Prestasi ISIS di Kancah Internasional


Secara khusus, ISIS melakukan tindakan brutal serupa. Yang belum begitu jauh dari ingatan adalah serangan dan pemboman di Paris yang menewaskan ratusan orang pada pertengahan November tahun lalu. ISIS mengeluarkan pernyataan resmi bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengklaim pengeboman itu sebagai pembalasan sakit hati warga Suriah yang menjadi bulan-bulanan serangan koalisi Barat pimpinan Amrik, yang on and off sejak September 2014.

Maka, tanpa ampun Perancis melakukan pembalasan dengan mengebom sasaran-sasaran milik ISIS di Raqqah yang ISIS jadikan sebagai ibokota Daulah. Yang menjadi korban lagi-lagi lebih banyak warga sipilnya. Bukan hanya Perancis yang marah atas peristiwa Paris itu, tapi juga negara-negara sekutunya. Mereka berkata akan meningkatkan intervensi militer di Suriah guna memberangus ISIS. Para pemimpin negeri muslim pun banyak yang mengutuk serangan Paris itu.

Tanggapan Faksi-Faksi Jihad Suriah Atas Tindakan ISIS


Ini masih terkait serangan di Paris. Bagaimana tanggapan faksi-faksi jihad di Suriah terhadap aksi yang 'hak ciptanya' diklaim ISIS itu?

Setidaknya, 49 faksi jihad Suriah mengutuk serangan Paris, atau paling tidak, tidak menyetujui perbuatan semacam itu. benar bahwa sehari-harinya penduduk Syria dibombardir oleh rezim Assad dan sekutunya, tapi aksi ISIS di Paris itu bisa disebut suatu kecurangan. 

Pergerakan jihad modern tidak terlepas dari beberapa fase perkembangan yang menandakan kedinamisannya. Al-Qaidah (yang mereka labeli sebagai kelompok teror) yang telah menjadi ikon jihad terbesar di zaman modern ini pun mengakui blunder dan kesalahan strategi dalam aksi-aksi mereka yang malah berdampak pada menjauhnya umat dari proyek mulia ini.

Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah menegaskan bahwa umat ini untuk para mujahid adalah ibarat air bagi ikan. Bagaimana ikan akan bertahan hidup jika airnya mengering? Jadi, tindakan yang malah menjauhkan umat dari proyek jihad (note: karena citra jihad menjadi buruk dan rusak di mata umat Islam sendiri) adalah sesuatu yang semestinya dihindari. Para mujahid harus berusaha menggaet hati kaum muslimin dengan mengedepankan sikap ksatria dan etika yang tinggi.

Meskipun Jabhat Nushrah -sebagai salah satu faksi jihad terbesar di Syria- tidak juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi serangan Paris, salah seorang komandan JN yang sekaligus anggota dewan syariah JN, Syaikh Abu Mariyah Al-Qahthani telah merilis penjelasan pribadi.

Kata beliau, (parafrase) ISIS telah melakukan perbuatan terpuji (memerangi rezim Syiah) juga melakukan kejahatan (memusuhi dan membunuhi kaum muslimin, termasuk para mujahidin yang dianggap murtad). Mereka itu menjadi tunggangan musuh-musuh Islam untuk mewujudkan agenda tersendiri. Bila ISIS mau kembali ke ajaran Islam, bertaubat, itu lebih disukai daripada berperang dan membunuh mereka. ISIS bertindak kriminal, tapi punya jasa di sisi yang lain. Tetap saja, mereka adalah Khawarij.

"Jika ISIS membunuh 100 orang warga Perancis, maka sebenarnya mereka telah membunuh ribuan orang mujahidin dari Jabhat Nushrah dan faksi-faksi lainnya. ISIS masih saja berada di puncak gunung kezaliman dan menjadi alat di tangan Salibis Barat. Kaum ekstrimis ini berada di puncak gunung para thaghut."

Dengan kata lain, menurutku Syaikh Abu Mariyah hendak berkata, 'ISIS itu bisa dengan gampang membunuhi kaum muslimin, juga mujahidin yang jelas-jelas melakukan perbuatan baik, yang menjadikan Islam sebagai pedoman.. apalagi membunuh mereka yang non-muslim dan punya pemikiran yang berlawanan, sepertinya bagi mereka lebih mudah lagi beralasan.'

Alasan ISIS Berbangga Dengan Kebuasannya


Pertanyaanku di awal adalah, mengapa ISIS gemar berpesta-pora dengan darah manusia?

Kurasa jawabannya sudah ada di dalam Al-Qur'an. Setan selalu membujuk manusia untuk saling bermusuhan. Seperti orang yang sedang dikuasai amarah, dia akan lebih mudah terbawa emosi lalu bisa saja merusak benda-benda di sekitar, hingga membunuh orang. Elit Illuminati juga melakukan ritual persembahan darah. ISIS yang berakidah menyimpang (Khawarij) sangat mungkin mudah dipengaruhi ajakan setan sehingga genangan darah dimana-mana menjadi lezat di lidah dan bagus di mata mereka...

'Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."' (QS 17:53) 

'Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau (Muhammad), tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk), sehingga dia (setan) menjadi pemimpin mereka pada hari ini dan mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.' (QS 16:63)

Terima kasih sudah membaca..

Ref: